Plong ... kata yang tergambarkan untuk kondisi saat ini.
Rasa berat dikepala telah sirna dan mual yang ada diperut telah terusir. Satu minggu, berjalan terlalu lama dengan kondisi yang
tidak dalam kategori sehat. Rasa makan berubah menjadi mual dan rasa lapar tak
terasa dan terabaikan. Kata seorang yang berjubah putih, “dek, ada
masalah dengan pencernaan. Untuk sementara jangan makan pedas dulu” . Sepenggal
kata yang terdengar sangat santer ditelinga. Kata pedas, mungkin itu hal
sepele. Tapi itulah yang akan menjadi inti permasalahan . Tidak dibolehkan
makan pedas, akan membuat hidup menjadi kurang akan semangat, akan berkurang
danrang. Rasa dimakananpun akan berbeda. Walau sementara, tapi itu akan terasa lama.
Tiga hari, empat hari berlalu dengan hampa . Teman pedas yang menyemangati
menghilang. Ada rasa untuk memanggil
kembali tapi,teringat kata jubah putih. “Semua demi kesehatan kamu !”,
kata-kata yang sering terlontarkan teman dan sahabat ketika ada pedas yang
menghampir dan dihadang untuk tidak merasanya. Ingin meronta dan merasa pedas
itu. Kawan, itu selera yang pas. Pas dengan rasa pedas dan sedikit pedas
dibibir. Bertahan dan bertahan, terasa lama tapi sangat diuntung. Waktu bertahan
telah berlalu. Pedas, akan dapat dirasa lagi, walau sedikit. Tak apa, yang
terpenting rasa pedas terasa di lidah. Plong.. semua akan kembali pada masa
pedas yang sesungguhnya.
0 komentar:
Posting Komentar