About

Senin, 08 April 2013

soul klimaks


Sunyinya malam tidak tersa bagiku. Semua berlalu dengan biasanya. Seketika diriku mendung. Luapan perasaan memenuhi kamarku. Detak jarum jam menemani malam sunyi itu.
..................... Sekejap aku merasakan asma dihatiku. Aku merasa langkanya oksigen waktu itu. Perasaan itu datang lagi setelah 5 bulan hilang. Entah dari mana undangan rasa itu muncul. Aku bertanya – tanya ?
apa benar semua ini, perasaan ini terus menyeruak diriku. Hati terus berderu melawan rasa yang berdemo. Hati melawan dengan kuda-kuda “persahabatan” sedangkan rasa melawan dengan kuda-kuda “kecewa”. Hemm, sempat aq melerai semua pertengkaran itu. Tapi semua sia-sia. Rasa terlalu berambisi. Satu sisi hati berkata ini kekeliruan dalam mengartikan persahabatan, dan rasa tak mau kalah dengan seruannya bahwa semua ini adalah kekecewaan. Hal ini benar adanya, rasa kecewa muncul karena semua telah mengkurcacikan mu. Semua mengangap kamu fana, ada tapi seperti tiada. Kamu ada di tengah-tengah arus yang berbeda. Satu arus menuju ke atas dan satu arus lagi menuju ke bawah. Semua itu membuatmu akan selalu merasa terkucacikan. Kau harus sadar ! rasa ini muncul untuk kedua kalinya, ini tak mungkin salah. Ayo kau sadar wahai jiwaku. Semua ini benar adanya. Rasa terus menderu melawan hati yang yang melemah. Aku sejenak berfikir, menimbang-nimbang semua perkataan hati dan rasa. Apa aku harus tetap bertahan ? tanyaku pada hati dan rasa. “teruslah bertahan untuk persahabatan” kata hati. Rasa pun tak mau kalah “kau akan bertahan jika kau bisa menahan kekecewaan ini. Carilah kenyamanan mu!” pecah perang pun terjadi, semua terasa semakin dingin. Perang antara aku dan diriku.
Kini semuanya akan berlanjut, entah siapa yang akan menang. Aku berharap yang terbaik untuk diriku dan ” ...  “ yang telah lama ini terjalin selama 1 tahun. Aku akui semua ini berat.  “Badai hidup ini akan terus berlanjut untuk mengikis kerasnya hidup ini”. Semua tak akan aku biarkan berperang dalam diriku. Wahai kau hati dan rasa. Aku tahu kau mengatakan hal yang benar. Hati akan selalu berkata baik dan kau rasa, akan selalu berkata sesuai rasa yang kau alami. Memang aku merasa persahabatan ini tak menyamankan  ku. Persahabatan yang baik akan terjalin kebersaman, bukan persekatan. Keterbukan dan saling menguatkan akan membawa persahabatan yang abadi.
Hati, arahkan aku dengan bisikan-bisikan nuranimu. Rasa, sadarkan aku dengan apa yang aku alami. Kau berdua, akan selalu menjadi teman jiwaku yang selalu mengarahkan dan menyadarkanku.

0 komentar:

Posting Komentar